SMKN 2 Ketapang Tingkatkan Kualitas Pembelajaran dengan IHT Project Based Learning

SMK Negeri 2 Ketapang mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan mutu pendidikan vokasi dengan menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) tentang penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Acara ini berlangsung selama dua hari, pada tanggal 19 hingga 20 Mei 2025, di Ruang Aula Lantai II SMKN 2 Ketapang, dan diikuti oleh seluruh guru di lingkungan sekolah.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber berkompeten dari lingkungan akademisi vokasi, yaitu Bapak Eka Wahyudi, S.Pd., M.Cs. dan Bapak Darmanto, S.Kom., M.Kom. Keduanya merupakan Dosen Program Studi Teknologi Informasi dari Politeknik Negeri Ketapang. Kehadiran para pakar ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam dan praktis mengenai implementasi PjBL, sebuah model pembelajaran yang sangat relevan untuk pendidikan vokasi karena menekankan pada proyek nyata dan keterampilan aplikatif.

Project Based Learning sendiri merupakan pendekatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar melalui proyek, di mana mereka akan menghadapi masalah dunia nyata, merancang solusi, dan menghasilkan produk atau karya. Model ini sangat cocok diterapkan di SMK karena berfokus pada pengembangan keterampilan, kreativitas, dan kolaborasi yang dibutuhkan di dunia kerja. Dengan PjBL, diharapkan siswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu dalam bentuk konkret.

Plt. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Ketapang, Bapak Trisno, ST., memberikan komentarnya terkait kegiatan IHT ini. “Kami sangat antusias dengan pelaksanaan In House Training PjBL ini. Ini adalah komitmen kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Negeri 2 Ketapang,” ujar Bapak Trisno. “Dengan PjBL, kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga terampil, kreatif, mandiri, dan siap bersaing di industri.”

Diharapkan, melalui IHT ini, para guru SMK Negeri 2 Ketapang dapat mengimplementasikan model pembelajaran Project Based Learning secara optimal di kelas masing-masing. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas output lulusan yang semakin relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri, menjadikan SMK Negeri 2 Ketapang sebagai pelopor pendidikan vokasi yang adaptif dan inovatif.

Oleh: Fajar Heryadi, S.Pd

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *